Jumat, 19 Februari 2016

CARA JITU MENGATASI KECANDUAN GADGET PADA ANAK

anak kecanduan gadget
Gadget memang memiliki manfaat yang banyak, dengan gadget dapat mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan maupun yang lainnya seperti berjualan online, apdet status di sosial media, blogging maupun cuma sekedar browsing di internet untuk mencari informasi terbaru saja. 

Penggunaan gadget oleh orang dewasa sudah biasa karena orang dewasa cenderung bisa memilah konten yang diperlukan olehnya, akan tetapi bagaimana halnya penggunaan gadget oleh anak-anak? kira-kira bahaya atau ngga sih penggunaan gadget oleh anak-anak? Tidak sedikit anak-anak yang menjadi kecanduan dalam penggunaan gaget dikarenakan kurangnya kontrol dan pengawasan dari orang tua. Kecanduan gadget dikalangan anak-anak sangat berbahaya dikarenakan dampak negatif yang akan ditimbulkan. Efek negatif dari gadget terhadap anak-anak. 

Berikut beberapa cara mengatasi kecanduan gadget pada anak-anak:


1. Hindari memperkenalkan gadget di usia dini

Saat ini tidak sedikit anak-anak yang lebih mahir dalam penggunaan gadget dibandingkan orang tuanya. Anak-anak adalah individu yang sangat mudah mencerna dan memahami hal baru diantaranya gadget jadi tidak heran jika ada anak kecil yang lebih mahir dalam penggunaan gadget. Hal ini disebabkan karena kurang kontrolnya orang tua dalam penggunaan gadget oleh anak-anak. Maka dari itu, sebaiknya gadget diperkenalkan pada anak ketika sudah mengerti dan bisa membedakan mana yang baik atau tidak. Jangan memperkenalkan gadget pada anak di usia yang masih terlalu dini karena bisa berdampak terhadap kesehatan dan tumbuh kembangnya.

2. Berikan pemahaman
Berikan pemahaman kepada anak-anak mengenai bagaimana cara yang benar dalam menggunakan gadget. Pada intinya berikan pengarahan supaya anak tidak menggunakan gadget dalam waktu lama nasihati si kecil secara perlahan dan jangan memaksanya untuk menghinari gadget karena justru anak semakina membuatnya penasaran.

3. Jadilah contoh yang baik
Jangan hanya melarang saja, namun Anda juga harus menjadi contoh yang baik bagi anak. Ketika di rumah, sebaiknya Anda jangan terlalu lama atau terlalu asik bermain gadget. Contoh nyata nampaknya akan lebih mudah untuk ditiru oleh anak sehingga secara perlahan akan enjadi kebiasaan baik yang terus berlanjut hingga si anak tumbuh dewasa.


Dari tiga poin di atas mengenai cara menangani kecanduan gadget pada anak-anak, titik beratnya adalah peran orangtua dan orang dewasa lain yang bersentuhan dengan anak-anak harus mampu memberikan edukasi mengenai manfaat gadget kepada anak-anak dengan tidak mengandalkan gadget sebagai pengalih kebisingan atau keaktifan anak supaya anak menjadi anteng dan tenang. Jika hendak memperkenalkan gadget kepada anak-anak hendaklah damping anak dalam menggunakannya agar kontroling tetap ada dari orang tua. 

PILIH GADGET ATAU MAINAN EDUKATIF?

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, saat ini masyarakat kita tidak bisa dipisahkan lagi dengan yang namanya internet dan gadget, dengan adanya gadget dan internet yang mudah diakses kita akan mendapatkan informasi yang mudah dari belahan dunia yang lain, sehingga arus informasi pun akan dengan mudah kita dapatkan. jika dicermati secara seksama para pengguna gadget mulai dari usia remaja sampai dewasa bahkan banyak anak-anakpun yang sudah mulai menggunakan gadget.
Pertanyaannya adalah apakah tepat kita memberikan gadget kepada anak? Gadget yang digunakan oleh anak-anak biasanya diberikan oleh orangtua dengan tujuan agar anaknya mengenal teknologi sejak dini agar tidak gaptek maupun karena alasan agar anaknya anteng tidak rewel dan tidak menggaggu aktivitas orangtuanya. Apapun alasannya, keputusan memberikan gadget kepada anak-anak dianggap tidak tepat karena terdapatnya efek negatif dari gadget terhadap anak-anak. Efek negatif ini ada yang berjangka pendek dan ada yang berjangka panjang.
mainan edukatif anak

Beberapa efek negatif yang dihasilkan dari penggunaan gadget oleh anak-anak:

1.      Bahaya radiasi. Menurut sebuah penelitian, paparan radiasi dari gadget sangat berbahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Radiasi yang dihasilkan gadget sangat beresiko mengakibatkan gangguan terhadap perkembangan otak dan sistem imun anak.
2.     Menyebabkan kecanduan. Hal ini tentunya akan berdampak negatif terhadap perkembangan fisik dan motorik anak baik motorik halus maupun motorik kasar anak. Ketika si kecil asik bermain gadget biasanya mereka akan lupa makan sehingga asupan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan mereka terganggu. Selain itu, kecanduan gadget juga akan berdampak terhadap kepribadian anak sehingga lebih cenderung memiliki sifat tertutup dan tidak bersosialisasi karena mereka terbiasa dengan gadget yang sifatnya satu arah.
3.     Hambatan terhadap perkembangan.Anak-anak yang memiliki ketergantungan dengan gadget cenderung akan mengalami hambatan dalam proses tumbuh kembangnya. Hal ini karena anak-anak yang asyik bermain gadget jarang bergerak sehingga metabolisme tubuhnya mengalami penghambat yang berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangannya.
4.     Penyakit mental. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dan terus menerus bisa menjadi salah satu pemicu penyakit mental seperti depresi, gangguan bipolar dan autis.
5.     Gangguan tidur. Sebaiknya kita tidak memberikan gadget pada anak di malam hari karena hal ini bisa mengakibatkan gangguan pola tidur sehingga berdampak terhadap tumbuh kembangnya. Permainan game di dalam gadget biasanya membuat anak lebih asik sehingga waktu tidurnya terganggu. Dalam hal ini peran penting kita sebagai orangtua sangat dibutuhkan untuk mengontrol penggunaan gadget.
6.     Obesitas. Efek negatif yang lainnya dari kecanduan gadget adalah beresikonya anak mengalami kegemukan atau obesitas, hal ini disebabkan karena anak cenderung kurang bergerak sehingga menimbulkan tertimbunnya lemak dalam tuuh secara berlebihan.
7.     Perilaku agresif. Karena kemudahan dalam mengakses internet maupun konten permainan yang ada digadget mengandung konten yang tidak baik seperti perkelahian, pembunuhan vandalisme maupun perilaku negatif yang lainnya sehingga akan membuat anak menirukan adegan-adegan tersebut.
Sebagai orang tua yang bijak sudah selayaknya kita menyikapi penggunaan gadget pada anak-anak. Jika anak sudah mulai kecanduan penggunaan gadget, maka sudah mulai saatnya kita bertindak secepat mungkin melakukan pencegahan dan kontroling yang ketat, misalnya dengan melakukan pengawan terhadap penggunaan gadget maksimal dua jam dalam sehari, mengeontrol konten materi yang menjadi tontonan anak di gadget jangan sampai anak menyaksikan adegan yang memicu mereka unruk agresif maupun adegan yang ga layak.
Melihat dari efek negatif dari gadget tersebut, sudah saatnya kita mulai teliti dan bijak dalam memiliki mainan yang layak sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang tumbuh dan perkembangan anak ke arah yang lebih baik.
Mainan edukatif merupakan pilihan yang tepat yang bisa dijadikan pilihan para orang tua dalam memberikan mainan untuk anaknya. Mainan edukatif memiliki fungsi dan manfaat yang luar biasa. Sebelum memutuskan untuk membeli mainan edukatif ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya: Pilihlah mainan yang dibuat dari bahan yang sifatnya aman untuk anak-anak, perhatikan jaminan bahwa pewarna yang digunakan adalah cat yang tidak beracun,dan tentunya pilihlah mainan yang sudah memiliki sertifikat SNI dari pemerintah Indonesia.
GRIYAMAINAN.COM merupakan produsen mainan edukatif yang konsen dalam bentuk mainan edukatif dari kayu. Bahan yang kami gunakan adalah kayu berkualitas dan di cat dengan menggukan cat yang tidak beracun sehingga aman ketika digunakan oleh anak-anak dan tentunya produk griyamainan sudah tersertifikasi SNI. Tujuan dari didirikannya griyamainan adalah untuk menjadikan anak-anak Indonesia cerdas dan kreatif melalui mainan edukatif.
Semoga bermanfaat.


Rabu, 17 Februari 2016

Nilai Moral dan Etika Dasar yang Harus Diajarkan kepada Anak-anak



Pelajaran etika dan moral harus mulai ditanamkan sejak dini kepada anak. Pelajaran etika dan moral ini sangat penting bagi anak-anak, karena dengan etika dan moral anak-anak akan mampu bersikap dengan bijaksana ketika berinteraksi dengan orang lain.

Berikut ini ada beberapa nilai moral yang harus diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak sejak dini, diantaranya:
nilai etika dan moral

1. Jangan Berbohong

Saat ini agaknya sulit sekali menemukan seseorang yang jujur dan amanah. Untuk itu, salah satu hal yang paling penting diajarkan kepada anak yakni jangan berbohong. Beritahukan kepada anak bahwa kejujuran merupakan hal yang paling penting, tak peduli seberapa kecil kebohongan, tetaplah tidak baik dan tidak dapat ditolelir. Selain itu, ajarkan pula pada anak bahwa kebohongan adalah hal yang begitu mudah untuk dilakukan dan mungkin mereka merasa senang saat melakukannya, hanya saja akan ada ganjaran atas kebohongan tersebut yang dapat merugikan diri mereka.

2. Bertanggung Jawab dan Meminta Maaf Ketika Melakukan Kesalahan

Meminta maaf bukan saja mejadi bagian dari pendidikan moral, namun juga sebuah awal dari pendidikan etika yang harus ditanamkan pada setiap anak. Penting sekali mengajarkan pada anak, bahwa kata maaf adalah kata ajaib yang dapat membuat hidup terasa lebih berarti. Meminta maaf bukan hanya mengakui kesalahan saat salah atau saat tidak menepati janji, namun juga untuk menerima maaf dan membayar kesalahan mereka. Amat penting untuk mengajarkan mereka tentang hal ini untuk membentuk pribadi anak menjadi rendah hati.

3. Suka Menolong dan Rendah Hati


Dermawan serta suka menolong dapat diterapkan kepada anak ketika mereka masih kecil hingga saat mereka dewasa nanti kebiasaan dan perilaku ini bisa terbawa hingga mereka telah memiliki penghasilan sendiri. Jika anak anda melihat anda menolong prang lain, maka hal ini akan secara langsung menginsiprasi anak untuk melakukan hal yang sama. Mencontohkan secara langsung sebuah peajaran kepada anak akan lebih baik daripada anda mendiktenya dari sebuah buku. Dengan praktek biasa sebuah pelajaran akan mudah diterapkan, begitupun tentang pelajaran nilai moral.


4. Menghargai Satu Sama Lain

Menghargai setiap perbedaan adalah pelajaran yang tak kalah penting diberikan saat anak berusia dini. Arahkan dan berikan penjelasan kepada anak bahwa perbedaan itu indah jika kita menghargainya. Sebab tidak semua orang memiliki pandangan dan tujuan yang serupa dengan kita. Selain itu, dengan saling menghargai maka hidup anak terasa lebih indah.

5. Jangan Pernah Menyakiti Orang Lain

Ini adalah salah satu hal yang juga tak kalah penting disampaikan pada anak. Jelaskan pada anak anda apa yang akan terjadi ketika menyakitit seseorang, jelaskan juga hal apa saja yang tergolong menyakiti orang lain. Anak-anak perlu diajarkan bahwa menyakiti orang lain bukanlah tindakan yang dibenarkan, selain itu selalu ada ganjaran untuk setiap perbuatan yang kita lakukan ketika menyakiti oranglain, misalnya dijauhi orang lain, dibenci orang lain.

6. Jangan Mencuri

pelajaran etika dan moralPoint yang satu ini berkaitan pula dengan point kejujuran, dimana tidak mencuri dan selalu berkata jujur adalah fondasi dasar kehidupan. Ajarkan pada anak bahwa mencuri adalah perbuatan yang tidak terpuji dan digolongkan sebagai sebuah tindakan kejahatan yang tidak boleh dilakukan.

Enam poin di atas merupakan poin dasar dari beberapa etika yang harus diajarkan kepada anak dan masih banyak nilai-nilai etika yang lainnya yang harus diajarkan kepada anak. Sebagai orang tua ataupun orang yang selalu berinteraksi dengan anak-anak, kita harus bisa mengajarkan dan memberikan contoh kepada anak-anak mengenai ajaran dan pesan moral dan etika ini. Cara yang paling mudah mengajarkan kepada anak-anak adalah dengan memberikan contoh dalam bentuk perilaku yang kita lakukan dan mulailah untuk membiasakannya di lingkungan inti yaitu keluarga. Jika orang tua selalu meencontohkan dan menanan nilai-nilai positif dan etika kepada anak-anaknya maka anak-anakpun secara otomatis akan bersikap sama seperti orang tuanya.

Minggu, 14 Februari 2016

Parenting dan Kedewasaan



Apa itu parenting?

Parenting adalah proses pengasuhan dan pendidikan anak mulai dari kelahirannya hingga menjapai kedewasaan personal. Jadi parenting dimulai sejak anak baru dilahirkan, dan selesai pada saat anak sudah memenuhi kriteria untuk disebut sebagai pribadi yang dewasa. Dewasa dalam fungsi parenting adalah dewasa secara mental atau psikologis.

mainan edukatif anak berkualitas dan murahKedewasaan fisik akan terus berkembang otomatis seiring pertumbuhan fisik seseorang. Sementara kedewasaan mentalnya tidak akan tumbuh kalau orang tersebut tidak belajar. Kedewasaan mental tidak berlangsung secara otomatis seperti kedewasaan fisik. Dalam perkembangannya, kedewasaan mental memerlukan keterlibatan orang lain dalam perkembangannya, yang secara naluriah biasanya dilakukan oleh orang tua. Membangun kedewasaan mental tersebutlah yang disebut dengan parenting.
Di sekitar kita banyak sekali orang secara fisik bisa disebut 'sudah dewasa", sementara secara mental belum dewasa. Salah satu ciri orang yang bermental dewasa adalah mereka sanggup bersikap peduli, peduli terhadap berbagai hal. Banyak banget kan disekitar kita yang bersikap nggak peduli baik terhadap diri sendiri maupun lingkungannya.

Berikut ini cara mengukur tingkat kedewasaan seseorang:


1. Kemampuan mengelola dirinya secara mandiri:

Untuk itu, perlu memiliki kesanggupan berpikir. Sanggup ini artinya adalah: mau dan mampu. Soalnya, kalaupun seseorang memiliki kesanggupan berpikir yang memadai, belum tentu dia mau berpikir. Jadi biasanya akan memilih untuk bergantung kepada orang lain, atau berusaha memanfaatkan orang lain. Untuk itu, setiap anak perlu dibantu mengenal, terbiasa dan menjadi mampu mengelola dirinya sendiri


2. Kemampuan belajar dan menguasai hal baru


Seringkali kita harus menghadapi hal-hal baru yang belum pernah kita temui sebelumnya. Dan ini menjadi sulit karena kita harus mempelajari hal baru tersebut untuk dapat beradaptasi. Karna itulah anak perlu dibantu untuk kenal, terbiasa dan mampu belajar, juga menguasai hal baru.

3. Kemampuan terlibat dalam kehidupan sosial. 

Selama kita masih berstatus sebagai manusia, kita selalu perlu keterlibatan manusia lain agar dapat menjalani kehidupan secara aman nyaman. Untuk itu, anak-anak juga perlu dibantu untuk kenal, terbiasa, dan mampu menjalin relasi dengan orang lain secara harmonis

Oleh karena itu, Orang tua perlu mengupayakan agar kedewasaan mental dapat dicapai seiring dengan proses pencapaian kedewasaan fisik yang proses perkembangannya lebih cepat.  Kematangan reproduktif yang pada masa lalu baru dicapai pada usia belasan, belakangan sudah mulai tercapai pada anak yang berusia 9-10 tahun. Sementara proses pendewasaan mental masih sulit dicapai pada usia tersebut.

jual mainan edukatif anak berkualitas
Bila proses parenting mengalami kegagalan dituntaskan pada waktu yang seharusnya, akibatnya terjadi gap antara kedewasaan fisik dengan kedewasaan mental, hal ini jika terjadi akan menimbulkan masalah yang kompleks dalam kehidupan anak. Karena kesiapan anak-anak menghadapi perubahan kondisi fisiknya kan juga perlu kemantapan kualitas mental yang memadai. Nah, ini dia nih cikal bakal kesulitan orang tua mengelola anak-anak remaja, termasuk yang berkaitan dengan  urusan sex dan juga hal lainnya.

Oleh karena itu, sebagai orang tua yang bijak yang menginginkan anakny mengalami tumbuh kembang yang baik, maka tiap orang tua harus memiliki kemampuan dan bekal yang memadai dalam hal parenting untuk mendampingi tumbuh kembang putra putrinya.

semoga bermanfaat