Selasa, 19 April 2016

Mainan Tradisional Dapat Membantu Anak Cepat Bericara

Mainan Tradisional dan kecapan bicara

Memberikan mainan kepada anak tidak boleh sembarangan. Jangan hanya karena alasan keren, mahal, ngikutin trend, beli karena saudara atau anak tetangga punya dan lainnya akhirnya kita memberikan mainan yang salah kepada anak kita.
mainan edukatif anak

Dari hasil penelitian ternyata mainan yang kita berikan kepada anak kita memberikan dampak kepada anak, baik dampak positif maupun negatif, tentunya hal ini berdasarkan jenis mainan yang kita berikan kepada anak.

Aneka jenis mainan yang tersedia di pasaran sangat banyak dari jenis dan bahannya, mulai dari mainan edukatif, mainan tradisional maupun mainan yang berbasihkan teknologi seperti gadget.

Ternyata mainan tradisional yang kita berikan kepada anak seperti puzzle, balok, buku cerita atau dongeng ataupun mainan edukatif lainnya ternyata lebih disankan daripada mainan yang berbasis elektronik. Baca: Bahaya kecanduan gadget pada anak.

Hal ini berdasarkan hasil penelitian dari Northern Arizona University, AS. Mereka melakukan percobaan terkontrol dengan melibatkan 26 orangtua dengan bayi berusia 10-26 bulan.

Pada penelitian ini, kepada apra peserta penelitian diberikan tiga set mainan, yaitu mainan elektronik (laptop bayi, mainan ponsel dan permainan alat pertanian yang bisa mengeluarkan suara), mainan tradisiona (puzzle dari kayu, Balok bergambar dan mainan geometri), serta lima buku dengan gambar hewan ternak, aneka bentuk dan pengenalan warna.

Baca: Cara meningkatkan kreativitas anak

Dari hasil penelitian ini ternyata ketika bermain dengan mainan elektronik, orangtua lebih  sedikit berkomunikasi dengan anaknya, lebih sedikit memberi respons dan lebih sedikit melakukan komunikasi secara dua arah. Dan kondisi berbeda dihasilkan dari permainan trasisinal maupun buku. Ketika memainkan permainan tradisioanl dan buku cenderung orangtua melakukan komunikasi terhadap anaknya sehingga terjadi komunikasi dua arah. Kondisi ini akan merangsang anak untuk berbicara lebih banyak dan membantu mereka dalam mempelajari berbagai macam kosa kata yang disampaikan orangtuanya.
mainan edukatif anak

Kesimpulan dari hasil penelitian di atas adalah mainan tradisional seperti mainan edukatif dan buku dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan interaksi anak dengan orangtuanya.

Oleh karena itu, sebagai orangtua kita harus mulai selektif dalam memilih aneka mainan yang tepat untuk anak tercinta, seperti mainan edukatif yang tersedia dia berbagai situs online seperti griyamainan.com yang menyediakan bernagai macam permainan seperti puzzle, balok maupun yang lainnya .

Sabtu, 09 April 2016

Bolehkan Anak Main Video Game?

Bolehkan anak main video game?

Perkembangan teknologi dewasa ini berdampak kepada berbagai sisi. Salah satu yang terkena dampak perkembangan teknologi adalah permainan anak-anak. Saat ini sudah mulai marak berbagai jenis mainan yang berbasis teknologi canggih baik melalui komputer, tv maupun gadget dan tidak terlepas berpengaruh juga terhadap video game. Memang sangat asik dan kadang sampai menyita waktu ketika memainkan video game ini. Pertanyaannya adalah: Bagaimana kita sebagai orangtua menyikapi permainan video game ini?

efek negatif dari video game
Sebenarnya tidak semua permainan video game berpengaruh negatif terhadap perkembangan anak. Jika kita cermat dan tegas, bisa saja mereka menikmatinya, asalkan kita bisa mengaturnya dan tentunya memilih mainan edukatif lebih bijak diberikan kepada anak karena memiliki manfaat yang luar biasa. Cara memilih mainan yang tepat untuk anak.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengizinkan anak bermain video game:


    efek video game untuk anak
  1. Perhatikan batasan usia yang tercantum pada kemasan video game. Untuk permainan yang mengandung kekerasan, pencurian, vandalisme, pembunuhan, pemukulan maupun adegan kekerasan lainnya tentunya hal ini tidak dibenarkan diberikan kepada anak untuk dimainkan, karena hal ini akan berpengaruh buruk terhadap perilakunya. Anak akan cenderung akan meniru adegan yang terdapat dalam permainan tersebut.
  2. Pilihlah konten video game yang mengandung kontent mendidik, seperti permainan yang mengsah kemampuan otak, kreativitas, belajar berhitung dan membaca, mewarnai, mengenal bentuk dan lain sebagainya.
  3. Dampingi mereka ketika memainkan video game dengan tujuan untuk mengawasi serta mendampingi anak dalam mengenalkan konten positif dan konten negatif yang tidak layak ditiru. Atau bisa juga dengan memainkannya secara bersama-sama.
  4. Buatlah peraturan mengenai waktu bermain video game dalam sekali bermain, batasi seminggu hanya boleh sekali yaitu ketika hari libur saja dengan waktu bermain yang jelas dan tidak melupakan waktu untuk makan. Untuk anak dengan usai 5 tahun waktu maksimal bermain video game adalah setengah jam. Berlama-lama duduk di depan komputer atau layar video game tentu saja tidak baik untuk kesehatan mata anak.


Yang tak kalah penting adalah sesekali sempatkanlah kita untuk bermain dengan mereka, karena bermain bersama sangat menyenangkan. Selain mengawasi mereka bermain juga sebagai ajang untuk menjalin kedekatan dengan anak.



Supported by: griyamainan.com pusat mainan edukatif anak SNI

Jumat, 08 April 2016

Cara Memilih Mainan yang Aman untuk Anak-Anak

Cara memilih mainan yang aman untuk anak

mainan edukatif anak berkualitas
Mainan edukatif
griyamainan.com
Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah mainan, orangtua harus selalu perhatikan label yang tertera pada kemasannya, perhatikan rincian baik bahan yang digunakan serta kategori usia yang tercatat pada kemasannya. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah berbagai zat berbahaya yang terkandung dalam mainan tersebut masuk ke dalam tubuh anak tercinta, seperti bahan kimia berbahaya dan perhatikan mainan sesuai dengan umur penggunaannya.

Di Amerika Serikat sendiri ada lembaga yang mengawasi dan mengatur peredaran mainan yang aman untuk anak-anak seperti bahan pembuat maupun pewarna yang digunakan. Hal ini semata-mata dilakukan hanya untuk melindungan hak konsumen. Begitupun di Indonesia ada lembaga yang bernama YLKI dan kementrian khusus yang mengatur standarisasi peredaran mainan tersebut seperti setiap permainan yang ada di pasaran dikatakan layak guna dan layak jual jika sudah memiliki sertifikat SNI.

Pertimbangan penting dalam memilih mainan yang aman untuk anak-anak:

  1. Terbuat dari bahan yang aman tidak mengandung bahan kimia berbahaya
  2. Cat yang digunakan harus bebas dari racun
  3. Memiliki sertifikat dan tanda SNI
Itulah pertimbangan yang harus diperhatikan para orangtua sebelum memutuskan untuk membeli sebuah mainan. Pertimbangan lebih lengkapnya seperti sisi keamanan dari mainan tersebut seperti tidak akan melukai anak-anak, memiliki kualitas yang bagus, penggunaan disesuaikan dengan usia karena setiap usia memiliki jenis permainan yang berbeda.

                    Pilih gadget atau mainan edukatif?

Memilih mainan untuk anak usia prasekolah, balita dan batita

  1. Mainan tersebut minimal memiliki diameter 3 cm dan panjang sekitar 6 cm. Hal ini dimaksudkan agar tidak tertelan oleh anak. Di negara maju disediakan sebuah alat pengukur untuk mengukur diameter dan besar kecilnya sehingga layak digunakan oleh anak balita.
  2. Hindarkan anak dari mainan kecil yang mudah tertelan seperti kelereng, bola yang berdiameter 4-5 cm atau lebih kecil.
  3. Mainan yang menggunakan baterai harus ditutup rapat dan dipasangkan penguncinya dengan kencang sehingga anak tidak mudah membukanya, karena bahan kimia yang terkandung dalam baterai tersebut sangat berbahaya jika tertelan oleh anak.
  4. Pilih permainan yang tidak mudah patah sehingga tidak akan melukai anak, tidak tajam.


Setelah kita selesai memilih mainan yang akan dibeli sesuai dengan standar dan kebutuhan usia anak, langkah selanjutnya adalah menjelaskan cara penggunaan mainan tersebut kepada anak, dampingi anak ketika memainkannya sekaligus melakukan pengawasan ketika mereka bermain.
cara memilih mainan edukatif anak
Foto: griyamainan.com
Jenis apapun mainan yang dimainakan oleh anak-anak penting sekali dilakukan pengawasan kepada anak ketika mereka memainkannya. Selain untuk menjaga keamanan,  hal ini pernting karena akan meningkatkan keterikatan antara anak dan orangtua. Tidak sedikit orang tua yang berpikir sudah selesai tugasnya ketika sudah memberikan fasilitas yang diperlukan oleh anaknya tanpa dia melakaukan komunikasi dan sentuhan kepada anak-anaknya. Padahal komunikasi dan sentuhan kasih sayang dari orangtua sangat diperklukan oleh anak untuk menunjang perkembangannya.

Supported by: griyamainan.com, Pusat penjualan mainan edukatif anak ber-SNI

Minggu, 03 April 2016

Manfaat Bermain Bagi Anak-anak



Dunia Anak adalah Dunia yang Menyenangkan

Sebuah dunia yang mengasyikkan tanpa beban, dunia yang penuh dengan kesenangan dan keceriaan apapun yang terjadi dan apapun yang harus dihadapi. Dalam sejenak bisa bermain bersama dan dalam waktu bersamaan bisa saling bermarahan dan berbaikan kembali tanpa ada rasa dendam, sangat berbeda dengan orang dewasa yang cenderung pendendam jika mereka saling bermarahan. Semuanya serba spontan dan apa adanya.

manfaat bermain untuk anak-anakSeorang anak diibaratkan sepotong kertas putih yang bersih tanpa noda yang siap diberikan dan coretan apapun di atasnya yang akan membentuk karakter dan sifatnya, kertas kosong inipun siap dijadikan apa saja tergantung pada kita sebagai orangtua hendak dijadikan apa. Dengan kata lain, pola pikir dan karakter anak sangat dipengaruhi oleh cara kita memperlakukan mereka saat ini.

Masa kanak-kanak merupakan masa yang memiliki periode yang panjang dalam rentang kehidupan seseorang. Hal ini dimaksudkan karena pengaruh dari kenangan yang ditimbulkan dari masa kanak-kanak ini. Artinya, segala sesuatu yang terjadi dan dialami pada masa kanak-kanak akan terus membekas dalam memori dan kenangan kehidupan  seseorang. Oleh karena itu, hendaklah kita sebagai orangtua dapat memanfaatkan masa emas ini dengan memberikan hal yang bermanfaat dan berguna untuk perkembangan anak-anak kita.

Akan tetapi pada kenyataannya, pada masa ini sering sekali terjadi "penindasan" dan "perampasan" hak anak dengan berbagai macam dalih yang diberikan para orang tua seperti persiapan masa depan, persaingan dan lain-lainnya. Sebagai contoh: Tidak sedikit orang tua yang memberikan les tambahan kepada anak-anaknya dengan berbagai macam alasan yang egois padahal jika dilihat dari sisi kebutuhan anaknya sendiri dia tidak memerlukan les tersebut dikarena tidak sesuai dengan minat dan bakat ataupun tidak sesuai dengan keinginannya. Akibatnya jadwal kegiatan anak sangat padat dari pagi sampai sore bahkan malam hari hampir mirip seperti jam para pekerja yang berangkat pagi dan pulang sore bahkan malam hari. Apakah hal ini tepat dan bijak diberikan kepada anak? Selayaknya para orangtua mulai bijak dan berpikir ulang terhadap "keegoisannya" dengan dalih kebutuhan, persaingan, persiapan ataupun alasan lainnya, mulailah melihat sisi humanis anak dan berikan tambahan pelajaran sesuai dengan yang dibutuhkannya.

Tidak ada salahnya memberikan les atau pelajaran tambahan kepada anak-anak apalagi hal ini sesuai dengan minat dan bakat serta keinginan anak sehingga dapat menunjang proses pendidikannya di sekolah.  Nilai moral yang harus diajarkan kepada anak.

Keputusan memeberikan les tambahan selayaknya jangan sampai menyita dan membebani dan menyita waktu anak yang banyak, artinya semakin sedikit waktu luang anak untuk beristirahat. Padahal anak-anak membutuhkan waktu untuk beristirahan dan bermain sesuai dengan keinginannya, jika anak merasa terbebani dengan berbagai kegiatan tambahan tersebut sampai mengurangi jatah istirahatnya, hal ini bisa menimbulkan depresi, stres ataupun perasaan tidak bahagia terhadap kehidupannya.

Beristirahat yang cukup dan adanya waktu untuk bermain merupakan hal yang dibutuhkan anak. Dengan beristirahat yang cukup dapat menjaga kebugaran dan kesehatan fisik anak sedangkan dengan bermain sebagai media untuk mengekspresikan diri. Yang lebih penting lagi, dengan beristirahat dan bermain akan menghindarkan anak dari stres yang kemungkinan besar akibat kejenuhan dan kebisanan yang dialami anak.
Mencegah anak kecanduan gadget


Hak Bermain Bagi Anak-Anak

Bermain merupakan dunia anak-anak dan tidak bisa diabaikan keberadaannya. Jangan pernah menganggap kegiatan ini sebagai kegiatan sepele yang hanya membuang-buang waktu. Justru sebaliknya, dengan bermain anak akan mendapatkan berbagai macam manfaat dan mempelajari berbagai macam hal. Kegiatan inipun dapt mengasah kemampuan kognitif, afektif,  dan psikomotorik anak serta kemampuan untuk mengembangkan ide dan kreatifitas, belajar berinteraksi dan bersosialisasi seperti manfaat yang didapat dari mainan edukatif.

Oleh karena itu, sebagai orangtua/orang dewasa, kita harus mulai pintar dan memahami manfaat dari bermain. Rsanya tidak bijak ketika kita mengurangi dan merampas waktu bermain anak dengan memberikan berbagai macam kegiatan tambahan seperti les dan lain sebainya. kegiatan les boleh diberikan kepada anak dengan catatan hal ini sesuai dengan minat, bakat serta kebutuhan anak tersebut. Jika tidak penting-penting amat dan hanya ingin mengikuti trend saja agar disebut modern, lebih baik hal ini tidak dilakukan. Kesempatan belajarpun harus dimanfaatkan anak agar kelak ia tumbuh menjadi manusia dewasa yang memiliki keterampilan dan kecerdasan kognitif saja tetapi memiliki kepekaan sosial yang tinggi, kehalusan budi dan kematangan emosional serta kesehatan secara fisik. Jika anak mampu berkembang menjadi manusia utuh, maka kelak mereka akan mampu bersikap kooperatif dan tidak suka mencari kambing hitam ketika mengalami masalah dalam hidupnya. Dengan kata lain, mereka akan tumbuh menjadi menusia yang memiliki kesadaran bahwa hidup itu mesti dijalani dengan penuh tanggung jawab.

Follow us on http://griyamainan.com/

Jumat, 19 Februari 2016

CARA JITU MENGATASI KECANDUAN GADGET PADA ANAK

anak kecanduan gadget
Gadget memang memiliki manfaat yang banyak, dengan gadget dapat mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan maupun yang lainnya seperti berjualan online, apdet status di sosial media, blogging maupun cuma sekedar browsing di internet untuk mencari informasi terbaru saja. 

Penggunaan gadget oleh orang dewasa sudah biasa karena orang dewasa cenderung bisa memilah konten yang diperlukan olehnya, akan tetapi bagaimana halnya penggunaan gadget oleh anak-anak? kira-kira bahaya atau ngga sih penggunaan gadget oleh anak-anak? Tidak sedikit anak-anak yang menjadi kecanduan dalam penggunaan gaget dikarenakan kurangnya kontrol dan pengawasan dari orang tua. Kecanduan gadget dikalangan anak-anak sangat berbahaya dikarenakan dampak negatif yang akan ditimbulkan. Efek negatif dari gadget terhadap anak-anak. 

Berikut beberapa cara mengatasi kecanduan gadget pada anak-anak:


1. Hindari memperkenalkan gadget di usia dini

Saat ini tidak sedikit anak-anak yang lebih mahir dalam penggunaan gadget dibandingkan orang tuanya. Anak-anak adalah individu yang sangat mudah mencerna dan memahami hal baru diantaranya gadget jadi tidak heran jika ada anak kecil yang lebih mahir dalam penggunaan gadget. Hal ini disebabkan karena kurang kontrolnya orang tua dalam penggunaan gadget oleh anak-anak. Maka dari itu, sebaiknya gadget diperkenalkan pada anak ketika sudah mengerti dan bisa membedakan mana yang baik atau tidak. Jangan memperkenalkan gadget pada anak di usia yang masih terlalu dini karena bisa berdampak terhadap kesehatan dan tumbuh kembangnya.

2. Berikan pemahaman
Berikan pemahaman kepada anak-anak mengenai bagaimana cara yang benar dalam menggunakan gadget. Pada intinya berikan pengarahan supaya anak tidak menggunakan gadget dalam waktu lama nasihati si kecil secara perlahan dan jangan memaksanya untuk menghinari gadget karena justru anak semakina membuatnya penasaran.

3. Jadilah contoh yang baik
Jangan hanya melarang saja, namun Anda juga harus menjadi contoh yang baik bagi anak. Ketika di rumah, sebaiknya Anda jangan terlalu lama atau terlalu asik bermain gadget. Contoh nyata nampaknya akan lebih mudah untuk ditiru oleh anak sehingga secara perlahan akan enjadi kebiasaan baik yang terus berlanjut hingga si anak tumbuh dewasa.


Dari tiga poin di atas mengenai cara menangani kecanduan gadget pada anak-anak, titik beratnya adalah peran orangtua dan orang dewasa lain yang bersentuhan dengan anak-anak harus mampu memberikan edukasi mengenai manfaat gadget kepada anak-anak dengan tidak mengandalkan gadget sebagai pengalih kebisingan atau keaktifan anak supaya anak menjadi anteng dan tenang. Jika hendak memperkenalkan gadget kepada anak-anak hendaklah damping anak dalam menggunakannya agar kontroling tetap ada dari orang tua. 

PILIH GADGET ATAU MAINAN EDUKATIF?

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, saat ini masyarakat kita tidak bisa dipisahkan lagi dengan yang namanya internet dan gadget, dengan adanya gadget dan internet yang mudah diakses kita akan mendapatkan informasi yang mudah dari belahan dunia yang lain, sehingga arus informasi pun akan dengan mudah kita dapatkan. jika dicermati secara seksama para pengguna gadget mulai dari usia remaja sampai dewasa bahkan banyak anak-anakpun yang sudah mulai menggunakan gadget.
Pertanyaannya adalah apakah tepat kita memberikan gadget kepada anak? Gadget yang digunakan oleh anak-anak biasanya diberikan oleh orangtua dengan tujuan agar anaknya mengenal teknologi sejak dini agar tidak gaptek maupun karena alasan agar anaknya anteng tidak rewel dan tidak menggaggu aktivitas orangtuanya. Apapun alasannya, keputusan memberikan gadget kepada anak-anak dianggap tidak tepat karena terdapatnya efek negatif dari gadget terhadap anak-anak. Efek negatif ini ada yang berjangka pendek dan ada yang berjangka panjang.
mainan edukatif anak

Beberapa efek negatif yang dihasilkan dari penggunaan gadget oleh anak-anak:

1.      Bahaya radiasi. Menurut sebuah penelitian, paparan radiasi dari gadget sangat berbahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Radiasi yang dihasilkan gadget sangat beresiko mengakibatkan gangguan terhadap perkembangan otak dan sistem imun anak.
2.     Menyebabkan kecanduan. Hal ini tentunya akan berdampak negatif terhadap perkembangan fisik dan motorik anak baik motorik halus maupun motorik kasar anak. Ketika si kecil asik bermain gadget biasanya mereka akan lupa makan sehingga asupan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan mereka terganggu. Selain itu, kecanduan gadget juga akan berdampak terhadap kepribadian anak sehingga lebih cenderung memiliki sifat tertutup dan tidak bersosialisasi karena mereka terbiasa dengan gadget yang sifatnya satu arah.
3.     Hambatan terhadap perkembangan.Anak-anak yang memiliki ketergantungan dengan gadget cenderung akan mengalami hambatan dalam proses tumbuh kembangnya. Hal ini karena anak-anak yang asyik bermain gadget jarang bergerak sehingga metabolisme tubuhnya mengalami penghambat yang berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangannya.
4.     Penyakit mental. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dan terus menerus bisa menjadi salah satu pemicu penyakit mental seperti depresi, gangguan bipolar dan autis.
5.     Gangguan tidur. Sebaiknya kita tidak memberikan gadget pada anak di malam hari karena hal ini bisa mengakibatkan gangguan pola tidur sehingga berdampak terhadap tumbuh kembangnya. Permainan game di dalam gadget biasanya membuat anak lebih asik sehingga waktu tidurnya terganggu. Dalam hal ini peran penting kita sebagai orangtua sangat dibutuhkan untuk mengontrol penggunaan gadget.
6.     Obesitas. Efek negatif yang lainnya dari kecanduan gadget adalah beresikonya anak mengalami kegemukan atau obesitas, hal ini disebabkan karena anak cenderung kurang bergerak sehingga menimbulkan tertimbunnya lemak dalam tuuh secara berlebihan.
7.     Perilaku agresif. Karena kemudahan dalam mengakses internet maupun konten permainan yang ada digadget mengandung konten yang tidak baik seperti perkelahian, pembunuhan vandalisme maupun perilaku negatif yang lainnya sehingga akan membuat anak menirukan adegan-adegan tersebut.
Sebagai orang tua yang bijak sudah selayaknya kita menyikapi penggunaan gadget pada anak-anak. Jika anak sudah mulai kecanduan penggunaan gadget, maka sudah mulai saatnya kita bertindak secepat mungkin melakukan pencegahan dan kontroling yang ketat, misalnya dengan melakukan pengawan terhadap penggunaan gadget maksimal dua jam dalam sehari, mengeontrol konten materi yang menjadi tontonan anak di gadget jangan sampai anak menyaksikan adegan yang memicu mereka unruk agresif maupun adegan yang ga layak.
Melihat dari efek negatif dari gadget tersebut, sudah saatnya kita mulai teliti dan bijak dalam memiliki mainan yang layak sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang tumbuh dan perkembangan anak ke arah yang lebih baik.
Mainan edukatif merupakan pilihan yang tepat yang bisa dijadikan pilihan para orang tua dalam memberikan mainan untuk anaknya. Mainan edukatif memiliki fungsi dan manfaat yang luar biasa. Sebelum memutuskan untuk membeli mainan edukatif ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya: Pilihlah mainan yang dibuat dari bahan yang sifatnya aman untuk anak-anak, perhatikan jaminan bahwa pewarna yang digunakan adalah cat yang tidak beracun,dan tentunya pilihlah mainan yang sudah memiliki sertifikat SNI dari pemerintah Indonesia.
GRIYAMAINAN.COM merupakan produsen mainan edukatif yang konsen dalam bentuk mainan edukatif dari kayu. Bahan yang kami gunakan adalah kayu berkualitas dan di cat dengan menggukan cat yang tidak beracun sehingga aman ketika digunakan oleh anak-anak dan tentunya produk griyamainan sudah tersertifikasi SNI. Tujuan dari didirikannya griyamainan adalah untuk menjadikan anak-anak Indonesia cerdas dan kreatif melalui mainan edukatif.
Semoga bermanfaat.


Rabu, 17 Februari 2016

Nilai Moral dan Etika Dasar yang Harus Diajarkan kepada Anak-anak



Pelajaran etika dan moral harus mulai ditanamkan sejak dini kepada anak. Pelajaran etika dan moral ini sangat penting bagi anak-anak, karena dengan etika dan moral anak-anak akan mampu bersikap dengan bijaksana ketika berinteraksi dengan orang lain.

Berikut ini ada beberapa nilai moral yang harus diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak sejak dini, diantaranya:
nilai etika dan moral

1. Jangan Berbohong

Saat ini agaknya sulit sekali menemukan seseorang yang jujur dan amanah. Untuk itu, salah satu hal yang paling penting diajarkan kepada anak yakni jangan berbohong. Beritahukan kepada anak bahwa kejujuran merupakan hal yang paling penting, tak peduli seberapa kecil kebohongan, tetaplah tidak baik dan tidak dapat ditolelir. Selain itu, ajarkan pula pada anak bahwa kebohongan adalah hal yang begitu mudah untuk dilakukan dan mungkin mereka merasa senang saat melakukannya, hanya saja akan ada ganjaran atas kebohongan tersebut yang dapat merugikan diri mereka.

2. Bertanggung Jawab dan Meminta Maaf Ketika Melakukan Kesalahan

Meminta maaf bukan saja mejadi bagian dari pendidikan moral, namun juga sebuah awal dari pendidikan etika yang harus ditanamkan pada setiap anak. Penting sekali mengajarkan pada anak, bahwa kata maaf adalah kata ajaib yang dapat membuat hidup terasa lebih berarti. Meminta maaf bukan hanya mengakui kesalahan saat salah atau saat tidak menepati janji, namun juga untuk menerima maaf dan membayar kesalahan mereka. Amat penting untuk mengajarkan mereka tentang hal ini untuk membentuk pribadi anak menjadi rendah hati.

3. Suka Menolong dan Rendah Hati


Dermawan serta suka menolong dapat diterapkan kepada anak ketika mereka masih kecil hingga saat mereka dewasa nanti kebiasaan dan perilaku ini bisa terbawa hingga mereka telah memiliki penghasilan sendiri. Jika anak anda melihat anda menolong prang lain, maka hal ini akan secara langsung menginsiprasi anak untuk melakukan hal yang sama. Mencontohkan secara langsung sebuah peajaran kepada anak akan lebih baik daripada anda mendiktenya dari sebuah buku. Dengan praktek biasa sebuah pelajaran akan mudah diterapkan, begitupun tentang pelajaran nilai moral.


4. Menghargai Satu Sama Lain

Menghargai setiap perbedaan adalah pelajaran yang tak kalah penting diberikan saat anak berusia dini. Arahkan dan berikan penjelasan kepada anak bahwa perbedaan itu indah jika kita menghargainya. Sebab tidak semua orang memiliki pandangan dan tujuan yang serupa dengan kita. Selain itu, dengan saling menghargai maka hidup anak terasa lebih indah.

5. Jangan Pernah Menyakiti Orang Lain

Ini adalah salah satu hal yang juga tak kalah penting disampaikan pada anak. Jelaskan pada anak anda apa yang akan terjadi ketika menyakitit seseorang, jelaskan juga hal apa saja yang tergolong menyakiti orang lain. Anak-anak perlu diajarkan bahwa menyakiti orang lain bukanlah tindakan yang dibenarkan, selain itu selalu ada ganjaran untuk setiap perbuatan yang kita lakukan ketika menyakiti oranglain, misalnya dijauhi orang lain, dibenci orang lain.

6. Jangan Mencuri

pelajaran etika dan moralPoint yang satu ini berkaitan pula dengan point kejujuran, dimana tidak mencuri dan selalu berkata jujur adalah fondasi dasar kehidupan. Ajarkan pada anak bahwa mencuri adalah perbuatan yang tidak terpuji dan digolongkan sebagai sebuah tindakan kejahatan yang tidak boleh dilakukan.

Enam poin di atas merupakan poin dasar dari beberapa etika yang harus diajarkan kepada anak dan masih banyak nilai-nilai etika yang lainnya yang harus diajarkan kepada anak. Sebagai orang tua ataupun orang yang selalu berinteraksi dengan anak-anak, kita harus bisa mengajarkan dan memberikan contoh kepada anak-anak mengenai ajaran dan pesan moral dan etika ini. Cara yang paling mudah mengajarkan kepada anak-anak adalah dengan memberikan contoh dalam bentuk perilaku yang kita lakukan dan mulailah untuk membiasakannya di lingkungan inti yaitu keluarga. Jika orang tua selalu meencontohkan dan menanan nilai-nilai positif dan etika kepada anak-anaknya maka anak-anakpun secara otomatis akan bersikap sama seperti orang tuanya.